Judul : Cara & Tips Menjaga Anakan Padi dari Hal Yang Tidak Diinginkan | Karung Beras
link : Cara & Tips Menjaga Anakan Padi dari Hal Yang Tidak Diinginkan | Karung Beras
Cara & Tips Menjaga Anakan Padi dari Hal Yang Tidak Diinginkan | Karung Beras
Distributor Plastik Kebutuhan Pertanian - Lim Corporation
Tanaman padi adalah tanaman budidaya yang bisa dibilang cukup penting dalam peradaban dunia saat ini. Walaupun terutama mengacu pada jenis - jenis tanaman budidaya, padi juga dimanfaatkan untuk mengacu pada beberapa jenis - jenis dari marga genus yang sama, yang umumnya disebut sebagai padi liar. Banyak dugaan orang Padi berasal dari India serta Indocina dan masuk ke negara kita yaitu Indonesia yang dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Tanaman ini suda menjadi makanan pokok di Indonesia, oleh sebab itu kualitasnya haruslah dijaga agar meningkatkan hasil panen padi.
BACA JUGA:
Agar hasil panen padi meningkat salah satunya yaitu dengan cara meningkatkan jumlah anakan padi tiap rumpun, namun tak semua anakan nantinya akan bermalai, anakan yang tidak bermalai atau tidak produktif sifatnya sama seperti gulma yang merugikan, karena menyerap unsur hara dan pupuk tetapi tidak menghasilkan. Anakan yang produktif merupakan anakan yang keluar sebelum masa 7 minggu setelah menyebar benih.
1. Pertumbuhan tanaman padi mengikuti pola yang namanya phyllochron yang akan dipengaruhi oleh umur dari bibit, cara tanam, jarak tanam, dan jumlah bibit per lubangnya.
2. Tanamlah bibit padi muda sebab bila semakin muda umur bibit padi akan semakin potensi memproduksi anakan yang lebih banyak. Umur terbaik untuk tanam padi antara 10 – 18 hari.
3. Pertunasan tanaman padi sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan daun. Setelah tanamaman padi memiliki 4 atau 5 helaian daun biasa tunas anakan mulai muncul. Pertumbuhan daun sangat erat sekali hubungannya dengan perkembangan akar tanaman, Jadi perakaran mensupport pertunasan.
4. Aplikasi pupuk phospat seperti SP36 atau TSP seawal mungkin jika perlu sehari atau 2 hari sebelum tanam, sebab kelarutannya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa terserap oleh akar tanaman, kondisi air sawah macak - macak pertahankan 2 - 3 hari baru boleh diairi lagi ketinggian air maksimal 5 cm. Salah satu fungsi dari unsur P adalah merangsang pembentukan akar dan mempercepat tumbuhnya tanaman supaya cepat ngelilir istilah jawanya atau bangun dari tidur.
5. Aplikasikam pupuk Nitrogen seperti urea seawal mungkin. Maksimal 5 hari setelah proses tanam harus sudah diberikan. Unsur Nitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam pembentukan sebuah anakan, oleh sebab itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini. Pemakaian pupuk nitrogen urea berlebihan atau waktu aplikasi pemupukan susulan yang terlambat dapat memicu pembentukan anakan lebih lama, namun umumnya anakan yang terbentuk tidak produktif.
6. Jangan tanam bibit padi terlalu kedalam. Cukup 1- 2 cm saja sudah cukup. Ini juga merupakan salah satu poin penting untuk meningkatkan jumlah anakan produktif tanaman padi. Menanam bibit padi yang terlalu dalam akan menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya.
7. Pengairan yang tak selalu tergenang. Jaga pemberian air pada tanaman padi secara periodic, diairi kemudian dibiarkan hingga kering, setelah itu diairi lagi demikian seterusnya. Ingat, pengairan yang melebihi 5 cm bisa menghambat pembentukan anakan tunas, Masa ini disebut masa krisis tahap ke -1
8. Pemakaian varietas unggul seperti benih padi unggul B3. Setiap varietas pasti akan memiliki kemampuan sendiri - sendiri dalam membentuk anakan yang produktif.
9. Jarak tanam jangan terlalu rapat - rapat, apalagi bila tanahnya subur. Walaupun anakan terbentuk banyak akan tetapi bila jaraknya terlalu rapat biasanya anakan tersebut menjadi kurang produktif. Kalau bisa pakailah sistem tanam jajar legowo. Tetapi bila jarak tanamnya menggunakan 40 cm tidak perlu memakai sistem legowo lagi.
10. Pemberian pupuk organik yang padat sebagai penyubur dan pembenah tanah. Ini berhubungan erat dengan kondisi kesuburan tanah anda dan proses penyerapan unsur hara yang akan diberikan pada tanaman. Oleh sebab itu jumlahnya sangat relatif tergantung kondisi tanah masing - masing petani. Minimal jerami sisa dari panen harus dikembalikan lagi ke lahan. Potong sisa tanaman padi hingga rata dengan tanah dan hamparkan Jerami hasil panen secara merata di seluruh lahan, bisa anda rendam selama 3 – 4 hari sebelum dibajak.
11. Waspada pada hama dan penyakit. Hama yang memiliki potensi mengurangi anakan antara lain keong mas, tikus, dan sundep. Sedangkan penyakit yang membahayakan saat pembentukan anakan padi yaitu penyakit busuk pangkal batang padi.
Jual Plastik Kebutuhan Pertanian |
Jika anda membutukan dan memerlukan Karung Beras & Plastik untuk peking beras atau untuk digunakan lainya dengan harga murah Anda bisa menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan Hari Besar Kami Tutup)
Customer Service:
Telp: 031 - 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00)
Mobile: 0852 3392 5564 / 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950
Email: limcorporation2009@gmail.com
Atau chat langsung dengan Admin klik salah satu tuntan berikut:
CATATAN:
- Minimal order 5000 lembar
- Harga Franco Surabaya
- Harga netto (tidak termasuk PPN)
- Harga tidak mengikat bisa berubah sewaktu-waktu
Demikianlah Artikel Cara & Tips Menjaga Anakan Padi dari Hal Yang Tidak Diinginkan | Karung Beras
Sekianlah artikel Cara & Tips Menjaga Anakan Padi dari Hal Yang Tidak Diinginkan | Karung Beras kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara & Tips Menjaga Anakan Padi dari Hal Yang Tidak Diinginkan | Karung Beras dengan alamat link https://karungplastik77.blogspot.com/2019/01/cara-tips-menjaga-anakan-padi-dari-hal.html
0 Response to "Cara & Tips Menjaga Anakan Padi dari Hal Yang Tidak Diinginkan | Karung Beras"
Posting Komentar