Judul : Budidaya Tanaman Padi Organik Dengan Metode SRI
link : Budidaya Tanaman Padi Organik Dengan Metode SRI
Budidaya Tanaman Padi Organik Dengan Metode SRI
Bertanam Padi Organik |
Satu lagi metode budi daya padi yang sudah dikenal luas dan mendunia, yaitu metode System of Rice Intensification yang disingkat dengan metode SRI.
Tehnik SRI ini disebutkan bersawah organik dan mendapatkan padi/beras organik sebab mulai dari pengolahan lahan, pemupukan hingga penanggulangan serangan hama sama-sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Metode ini juga bisa diterapkan untuk berbagai varietas yang biasa dipakai petani.
Pemilihan metode budi daya padi organik denan metode SRI bisa menghasilkan produk akhir berupa beras organik yang memiliki kualitas tinggi sebagai beras sehat, dilihat dari beberapa aspek berikut:
1). Aspek lingkungan, dengan menghilangkan penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia dan manajemen penggunaan air yang terukur secara tidak langsung sudah membantu mengkonservasi lingkungan.
2). Aspek kesehatan, bagi konsumen produk yang dihasilkan akan lebih sehat dan menyehatkan, karena tidak terkandung residu zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dalam tubuh manusia.
3). Produktivitas tinggi, bagi produsen atau petani, penerapan metode ini bisa meningkatkan hasil panen yang pada giliranya menghasilkan keuntungan maksimal.
4). Mutu yang tinggi, produk yang didapatkan mempunyai mutu yang lebih baik dibanding dengan produk konvensional, sehingga harganya pun tentunya akan lebih baik.
Langkah-langkah budidaya padi organik dengan metode SRI
Penyemaian
Langkah pertama yang harus dilakukan ialah melakukan penyemaian terhadap benih padi. Sebelumnya, benih perlu diseleksi untuk mendapatkan benih terbaik dengan merendam benih dalam air.
Biasanya bibit yang bagus akan tenggelam, sedangkan bibit yang mengapung merupakan bibit yang mutunya tidak baik.
Benih diuji lagi dengan dimasukkan ke dalam air yang telah diberi garam. Apabila benih bersifat baik, maka benih tersebut akan tenggelam di dalam larutan tersebut. Selesai diuji, benih dimasukkan ke dalam rendaman air selama 24 jam.
Setelah itu ditiriskan dan diperam selama 2 hingga 3 hari di tempat yang lembab. Tunggu sampai calon tunas keluar.
Setelah itu benih dapat disemai pada media tanah dan berikan pupuk kompos sebanyak 10 kg. Jika umur semai sudah mencapai 7 hingga 12 hari, berarti benih padi tersebut sudah siap untuk ditanam.
Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan untuk penanaman padi sawah dilakukan dengan cara dibajak dan dicangkul. Biasanya dilakukan sedikitnya 2x pembajakan yaitu pembajakan kasar dan pembajakan halus yang diikuti dengan pencangkulan.
Total pengolahan lahan ini bisa mencapai 2-3 hari. Sesudah selasai, lahan sawah dikasih dan direndam dengan air tersebut selama satu hari.
Pastikan keesokan harinya benih yang telah disemai sudah siap ditanam, yakni sudah mencapai umur 7-12 harian.
Harus diketahui, usahakan benih yang disemai tidak melebihi usia 12 hari mengingat apabila terlalu tua maka tumbuhan akan susah beradaptasi dan tumbuh ditempat baru (sawah) karena akarnya sudah terlalu besar.
Penanaman
Sebelum dibudidaya, dilakukan pencaplakan (pembikinan jarak tanam), jarak budidaya yang baik adalah jarak budidaya sesuai dengan metode SRI yakni tidak terlalu rapat, biasanya 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm.
Penanaman dilakukan dengan memasukkan satu bibit pada satu lubang tanam. Penanaman jangan terlalau dalam supaya akar bias leluasa bergerak.
Pengairan
Pada budidaya padi organik dengan metode SRI yang paling utama adalah menjaga pemberian air agar sawah tidak tergenang terus menerus tapi lebih pada pengaliran air saja.
Buat itu, setiap hari petani biasanya melakukan pengecekan dan menutup serta membuka pintu air secara teratur.
Berikut panduan pengairan SRI:
1). Penanaman dangkal, tanpa digenangi air, mecek-mecek, sampai anakan sekitar 10-14 hari
2). Sesudah itu, isi air buat memperlambat perkembangan rumput dan buat memenuhi keperluan air dan menggemburkan tanah, digenangi sampai tanah tidak tersinari matahari, setelah itu dilairi air saja.
3). Kira-kira seminggu bila tidak ada perkembangan yang signifikan dilakukan pemupukan, saat pemupukan, lahan dikeringkan dan bedengan ditutup
4). Ketika mulai berbunga, umur 2 bulan, harus digenangi lagi, dan ketika akan panen dikeringkan.
Pemupukan
Keperluan pupuk organik awal sesudah memakai sistem konvensional adalah 10 ton per hektar dan bisa dikasihkan hingga 2 musim taman.
Setelah kelihatan kondisi tanah membaik maka pupuk organik bisa berkurang disesuaikan dengan kebutuhan. Pemberian pupuk organik dilakukan pada tahap pengolahan tanah kedua agar pupuk bisa menyatu dengan tanah.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos yang sudah benar-benar matang, atau menggunakan jenis pupuk organik lainnya.
Pada saat melakukan pemupukan, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu. Pemupukan bisa dilakukan hingga 3 kali dalam satu musim tanam.
1). Pemupukan I dilakukan pada usia 7-14 hari setelah tanam
2). Pemupukan II dilakukan pada usia 20-30 hari setelah tanam
3). Pemupukan III dilakukan pada usia 40-45 hari setelah tanam
Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa hama yang selalu mengganggu tumbuhan padi diantaranya burung, walang sangit, wereng dan penyakit ganjuran atau daun menguning.
Hama lain yang sering menyerang adalah hama putih, thrips, wereng, walang sangit, kepik hijau, penggerek batang padi, tikus dan burung.
Sementara itu penyakitnya adalah penyakit bintik daun coklat, penyakit blast, Busuk pelepah daun, fusarium, penyakit kresek atau hawar daun dan penyakit tungro.
Cara penanganannya bisanya dengan cara manual, membuat orang-orangan sawah untuk hama burung, penyemprotan dengan pestisida hayati seperti bawang putih dan kipait atau gadung, serta untuk penyakit biasanya dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang sudah terkena penyakit daun menguning.
Buat penanggulangan harus dilakukan pembudidayaan secara bersamaan agar hama & penyakit tidak ada, pemakaian bibit yang sehat, pengaturan air yang baik, dan dengan melakukan sistem budi daya tanaman sehat yang cukup nutrisi dan vitamin sehingga kekebalannya tinggi.
Panen
Padi mulai berbunga pada umur 2-3 bulan dan bisa dipanen rata-rata pada umur sekitar 3,5 sampai 6 bulan bulan, tergantung jenis dan varietasnya.
Pada luasan lahan 200 meter persegi, untuk padi yang berumur pendek (3,5 bulan) biasanya diperoleh 2 kwintal gabah basah, setara dengan 1,5 kuintal gabah kering atau 90 kg beras.
Metode SRI ini menguntungkan buat petani, sebab produksi menanjak hingga 10 ton/ha, selain itu sebab tidak mempergunakan pupuk dan pestisida kimia, tanah menjadi gembur, mikroorganisme tanah meningkat jadi ramah lingkungan.
Demikianlah Artikel Budidaya Tanaman Padi Organik Dengan Metode SRI
Sekianlah artikel Budidaya Tanaman Padi Organik Dengan Metode SRI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Budidaya Tanaman Padi Organik Dengan Metode SRI dengan alamat link https://karungplastik77.blogspot.com/2018/05/budidaya-tanaman-padi-organik-dengan.html
0 Response to "Budidaya Tanaman Padi Organik Dengan Metode SRI"
Posting Komentar